Pejalanan
Hijrahku
Seperti
kupu-kupu yang membutuhkan proses panjang ketika ingin berubah menjadi makhluk yang indah.
Bahkan
kupu-kupu indah itu dahulunya adalah ulat yang menggelikan.Itu semua adalah
bukti kekuasaan Allah. Dan begitu adilnya Allah bahwa dibalik kekurangan, pasti
ada kelebihan, dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, di balik masa lalu yang
buruk, bukan berarti masa depan itu pun buruk.
Berbicara
tentang masa lalu, yaa memang masa lalu tidaklah dapat dirubah, hanya bisa
untuk dikenang, dan diabil hikmah dari segala yang telah terjadi namun tidak
untuk disesali.Mungkin memang masa laluku buruk.Tapi aku tetap bersyukur Allah
masih memberikan aku kesempatan untuk menjemput hidayah untuk berhijrah menjadi
lebih baik lagi. Aku akan menceritakan sepenggal pengalamanku saat berhijrah.
Berbagi kepada teman semua, semoga bisa memotivasi dan bermanfaat nantinya.
S==>Saat
ku memutuskan untuk berhijab syar’i
Hijab?
Sebelumnya
aku tidak tahu apa itu Hijab?, yang aku tahu hanya wanita itu wajib menutup
aurat. Yaaa pakai baju panjang, pake rok/celana panjang trus pake
kerudung.Sekedar seperti itu aja. Dari SD aku memang sudah pakai kerudung kalau
pergi main ke rumah temen yang agak jauh, kalau sekedar di rumah tetangga yaa
tidak menutup aurat masih pakai baju dan
celana pendek.Saat SMP dan SMK pun masih seperti itu.Dan berakhir ketika kelas
3 SMK, pada saat ada acara di sekolah “Pesantren Kilat” di bulan Ramadhan,
acara tersebut diisi oleh kakak-kakak dari MHTI Banjar.
Pada
acara tersebut dijelaskan secara detail tentang hijab, dan wanita yang sudah baligh
itu wajib menutup auratnya secara sempurna sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah
yakni menggunakan jilbab (baju gamis longgar [QS. Al-Ahzab:59]) dan khimar
(kerudung [QS. An-Nur:31])
salah
satu hadits yang begitu ku ingat adalah :
“Selangkah
anak perempuan keluar dari rumah tanpa menutup aurat, maka selangkah juga
ayahnya itu menuju neraka…” (HR. Tirmidzi dan Hakim)
Yaa
Allah, apa yang telah ku perbuat selama ini, mungkin berlangkah-langkah aku
keluar rumah tanpa menutup aurat. Secara tidak langsung aku telah menjerumuskan
ayahku sendiri ke neraka.Tapi terimakasih yaa Allah karena Engkau memberikan
kesempatan untukku memperbaikinya.
Memang
sulit, awal-awal untuk berhijrah, mulai dari keluarga yang menganggapku aneh
karena tiba2 mengobrak-abrik lemari mencari pakaian ibuku yang berbentuk jilbab
atau daster untuk ku pakai. Kerudung paris aku tumpuk2 biar tidak terlihat
transparan. Dan ternyata kaki juga termasuk aurat hingga harus ditutupi dengan
memakai kaos kaki.Kendala tersulit itu ada pada diri,karena masih kaget dengan
tsaqofah yang baru didapat, dan harus dilakukan karena kewajiban muslim. Untuk
membiasakan diri itu yang sulit semua itu butuh proses. Dan aku pun dulu ketika
baru mengetahui tidak langsung berubah secara total, perubahan itu terjadi
sedikit demi sedikit, mulai dari yang tadinya menggunakan celana menjadi
menggunakan rok, yang tadinya pergi main tak memakai kaos kaki, menjadi memakai
kaos kaki, yang tadinya berkerudung punuk unta, diturunkan sedikit demi
sedikit. Dan proses itu terjadi begitu lama. Alhamdulillah Allah masih
menyayangiku dengan mengenalkan aku dengan kakak-kakak dari MHTI yang mau
membimbingku hingga dapat berhijab secara sempurna sesuai yang Allah perintahkan.
S====>Saatku
Memutuskan untuk Berhijrah menjadi Jomblo Mulia
Pacaran
itu haram, dalam Islam tidak ada Pacaran?
DEGG!!!
Ketika mendengar mengenai materi tentang masalah cinta ini, aku
bingung.menurutku ini masalah yang tersulit karena mengenai perasaan. Sulit
karena pada saat itu aku tengah menjalani aktivitas yang haram itu.Pada saat
mendapat materi ini, aku bener2 bingung bagaimana memulai berbicara
dengannya.Sudah diberi tahu solusinya, tapi hati benar2 sulit menerimanya.Aku
lupa bagaimana kisah detailnya. Kurasa aku benar-benar bilang putus, tapi
hubungannya tetap sama. setelah acara pesantren kilat selesai selama seminggu,
kita ditanya siapa yang akan lancut mengaji. Dan aku salah satu yang memutuskan
untuk lanjut mengaji.Yaa selama mengaji bersama MHTI ini, aku semakin mengerti
tentang Islam.Tapi apakah kalian tahu, aku masih pacaran pada saat itu, sulit
sekali terlepas dari hubungan ini. Jadi disatu sisi aku tetap mengaji disisi
lain aku tetap bermaksiat.
Hatiku benar-benar tak tenang pada saat itu.Harus
memilih salah satu, mau maksiat-maksiat sekalian.Mau berubah harus berubah
sekalian menyeluruh, jangan setengah-setengah.
Tapi
akhirnya aku memutuskan untuk putus, pertama yang kulakukan hapus nomor hp.y
walaupun percuma karena ku sudah hapal nomornya.Yang kedua yang kulakukan minta
pengertian dia, bahwa aku ingin berubah menjadi wanita sholihah, jadi minta
bantuan dia untuk tidak menghubungiku lagi dan berkata padanya untuk saling
menguji kesetiaan. Jika kamu benar-benar mencintaiku, maka kamu pun akan
berubah dan memperbaiki diri lalu akan memintaku pada orang tuaku ketika telah
siap untuk ke jenjang yang lebih serius yang dihalalkan Allah pernikahan.
Kalian
tahu, aku berbicara seperti itu, itu sakit banget, aku yang sudah terbiasa
komunikasi dengannya, tiada hari tanpa sms atau telefon dari dia. Tapi aku
berfikir lagi bahwa aku melakukan ini untuk kebaikan kita berdua, untuk menjaga
diri kita berdua, untuk lebih mendekatkan diri pada Allah. Bukankah Lebih baikMeninggalkan sesuatu karena-Nya daripada
meninggalkan-Nya karena sesuatu.
Dia
adalah mantan pertamaku, kami menproklamasikan hubungan haram itu kelas 1 SMK
semester ke 2, dan berakhir karena aku memutuskan untuk berhijrah kelas 3 SMK
semester dua kayanya, hubungan ini sudah terjalin 2 tahun lebih, just having
fun. Yaa Allah betapa banyak dosa yang telah ku tumpuk dengannya karena
hubungan haram itu.Dia itu temen sekolahku, sekelas bahkan. Bisa dibayangkan
bagaimana proses move on bisa berhasil ketika setiap hari bertemu di kelas.
Tapi akhirnya bulan Mei kayanya dia pergi karena di panggil bekerja disebuah perusahaan
di Tangerang, sambil menunggu ijazah keluar.Alhamdulillah tidak bertemu lagi,
tapi sakit juga karena tiada lagi sosok yang ku lirik2 lagi.Aku memang
berbicara kepadanya untuk tidak menghubungiku lagi, tapi aku berharap dia tak
menurutinya karena aku menunggu dia sms atau telfon aku, sepi sekali
rasanya.Berkali-kali aku menyadarkan diriku, berkali-kali pula hatiku berontak
sakit sekali. Aku berusaha menyibukkan diri, dengan membaca buku, membantu
nenek, melakukan hal apapun yang terpenting jangan biarkan aku sendiri dan
melamun karena akan mengakibatkan aku kepikiran lagi padanya.
Ketika
acara perpisahan sekolah bulan Juni akhir,ku dengar dia pulang dari Tangerang
dan pastinya aku kembali bertemu dengannya, aku merasa belum siap karena perasaan
itu belum sepenuhnya netral walau sudah 2 bulan aku tak bertemu dengannya.Pada saat
acara perpisahan itu, ya aku dan dia hanya diem-dieman, hanya memandanginya
dari jauh. Aku sudah berhijab, ketika perpisahan teman-temanku menggunakan
kebaya dan bermake up cantik-cantik
hanya aku sendiri yang menggunakan jilbab dan kerudung lebar. Teman-temanku
yang dulu awal ikut berhijrah satu persatu gugur.Malu rasanya ketika aku sudah
berhijab namun hatiku masih berzina dengan berangan-angan tentangnya.Ku
ingatkan kembali pada diriku bahwa aku berhijab karena wajib, karena Allah yang
memerintahkan, untuk masalah hati dan akhlak itu murni karena kesalahanku karena
belum bisa mengendalikannya.Tiba-tiba dia mendatangiku dan menanyakan kabarku.
Yaa Allah apa yang harus aku lakukan hatiku bergemuruh tak jelas. Ku tarik
nafas dan berusaha bersikap biasa saja.Ku jawab biasa dan bertanya balik,
terjadi komunikasi singkat.Dan dia meminta untuk berfoto bersama, aku bingung
namun aku mengiyakan dan aku tarik salah satu temenku untuk ikut jadi tidak
berfoto berdua melainkan bertiga.Terlihat kecewa di wajahnya, aku hanya berkata
maaf dalam hati.
Hari
itu adalah hari pertama dan terakhir setelah 2 bulan tak bertemu, karena
esoknya aku pergi ke Magelang untuk bekerja.Aku berharap disana, karena suasana
baru aku dapat melupakannya. Namun apa yang terjadi tidak sesuai harapan. Dia
jadi sering menghubungiku, dan aku tak tegas aku pun masih meresponnya.Itu
terjadi kisaran seminggu, aku kembali bicara padanya untuk stop
menghubungiku.Dan iya mengiyakan lagi.
Setelah
sekian lama hampir satu bulan tak mendengar kabarnya.Tiba-tiba ada salah satu
temenku sms padaku.Menanyakan dia padaku, aku jawab bahwa aku sudah tak
bersamanya lagi dan tak tahu kabarnya. Dan temenku mengatakan pantas saja
sekarang dia tengah dekat dengan wanita lain, yang tak lain adalah adik
kelasku. DEGG!!! Bagai tersambarpetir di siang bolong, sakit sekali rasanya. Tiada
berhenti menangis, saat bekerja pun menjadi tak konsentrasi. Akhirnya aku
memutuskan menanyakan langsung padanya.Namun dia mengaku hanya berteman saja,
saat ku tanyakan pada adik kelasku itu, memberikan jawaban yang ambigu.Kenapa
semuanya seolah-olah mempermainkan perasaan aku.Semua temanku mengatakan bahwa
dia memang telah jadian dengan adik kelasku itu, bahkan saat aku stalking FB
dia, statusnya pun seperti tengah jatuh cinta.Tambah sakit hatiku, ku beranikan
menanyakan lagi padanya, namun dia tetap mengelak dan bicara bahwa dia hanya
menganggapnya sebagai adik saja.Ku bingung pada saat itu, antara mempercayai
temanku atau dia. Namun akhirnya aku luluh oleh bujuk rayu dia, aku percaya
perkataan dia daripada semua teman-temanku.Yah nafsu telah membutakanku, aku
tak menyalahkan cinta karena cinta tak pernah salah.Yang salah adalah orang
yang menyalahgunakan cinta itu.
Dan
kami pun kembali dekat lagi, smsan juga telfonan kembali terjalin, yahh nafsu
tak ingin kehilangan dia begitu menguasaiku, hingga aku begitu mengabaikan
orang-orang disekitarku.Bahkan sepertinya aku juga telah lupa bahwa Allah
selalu mengawasiku.Yaa Allah Ampuni aku.
Bulan
September aku mulai kembali ngaji bersama MHTI Magelang, setelah 2 bulan lebih
aku tak mengaji, kering hatiku tak pernah di changer tsaqofah dan keimanan.
Setelah mulai aktif kembali mengaji, aku pun akhirnya untuk saat ini
benar-benar tegas padanya,aku pun tak ingin mengulangi kejadian saat di Banjar
dengan mengaji dibarengi bermaksiat. Kunyatakan putus, aku hapus semua memori
tentangnya, aku remove FB dia. Apapun yang terjadi nantinya, entah dengan siapa
nantinya dia bergaul semoga dapat merubahnya menjadi lebih baik. Ku hanya bisa
berdoa untuknya semoga selalu memberikan hal yang terbaik untuknya.Sakit memang
sakit, tapi aku lakukan ini, karena aku ingin istiqomah, tidak menjadi orang
yang plin plan walau ku tahu itu sulit bagiku.
Seiring
berjalannya waktu, lambat laun aku pun mulai terbiasa tanpanya, sudah sering ku
sakit hati karenanya, sudah banyak air mata yang ku keluarkan karenanya.Dan
ternyata benar bahwa dia telah menjalin hubungan dengan wanita lain. Ku
fokuskan diriku untuk mulai mengkaji Islam.Tapi syetan selalu pandai merayu
manusia untuk terjebak dalam perangkapnya.Yahhh saat aku sudah mulai tenang
dengan kesendirianku.Tiba-tiba hatiku diguncangkan oleh seseorang yang
membuatku begitu mengaguminya karena kebaikannya, tutur katanya, seseorang yang
lebih sering menundukkan pandangannya ketika berbicara dengan wanita.Yaah
awalnya hanya sekedar kagum saja, tapi entah kenapa lambat laun ada yang aneh,
temanku sering menceritakan tentangnya dan itu membuatku senang, hingga membuat
semakin penasaran padanya.
Berbekal dari nama panggilan dia dan asal kota dia,
ku coba mencari FB nya. Ada salah satu nama FB yang membuatku penasaran, ku
buka kronologinya dan ku lihat status-statusnya. Status-statusnya islami, ku
yakin ini FB dia , namun pada saat itu, aku tak bisa menjadikannya teman karena
tak bisa di add. Semenjak aku tahu FB itu, aku pun jadi sering stalking, baca-baca
statusnya. Suatu ketika FB itu pun bisa dijadikan teman, tanpa piker panjang
aku pun add FB itu. Selang beberapa hari FB ku pun di konfirmasi olehnya.Dan pada
suatu saat aku baca status dia yang terdapat komentar aku baca tuh komentarnya
itu, disana memberitahukan tentang dimana dia bekerja pada teman yang
komentar.Dan aku pernah denger dari temenku bahwa si dia bekerja disana.
TARRAA!!! Ternyata selama ini aku nggak salah stalking FB orang.
Semakin
lama, perasaanku semakin aneh padahal kami tak pernah mengobrol.Ketika dia
datang ke tempat kerjaku untuk menemui temannya, aku pun semakin sulit
mengendalikan diriku untuk tidak salah tingkah. Mungkin dia menyadari apa yang
terjadi pada diriku, atau mungkin teman tempatku bekerja cerita tentangku
padanya bahwa kemungkinan aku ada perasaan lain padanya. Hingga dari bulan
Desember, aku tak pernah lagi bertemu dengannya, ketika dia ingin menemui
temanku sepertinya janjian di tempat lain. Dia yang biasanya main ke rumah atau
ke tempat kerja, namun mulai bulan Desember tidak pernah lagi, main ke rumah
pun ketika aku tidak ada di rumah.Aku tersenyum ketika memikirkan itu
semua.Yahh itu tandanya bahwa dia tidak ingin membuatku berharap lebih padanya.Aku
mengerti, dia memang sosok yang baik menurutku.( temenku kerjaku itu suami
istri, dan aku juga tinggal di Mes tempat bekerja bersama mereka )
Bulan
Februari, akhirnya aku di pindah tempat kerja ke Kebumen. Allah seakan-akan
mengerti bahwa aku tengah berusaha untuk menetralkan perasaan ini, hingga aku
pun di jauhkan dengannya secara tidak langsung.Rencana-Mu memang Indah yaa
Allah.
Darinya
aku banyak belajar secara tidak langsung.Mulai saat ini aku memutuskan untuk
istiqomah.Aku ingat cerita Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha.
“
Ketika Zulaikha mengejar cinta Yusuf, semakin jauh Yusuf darinya. Namun ketika
Zulaikha mengejar cinta Allah, Allah datangkan Yusuf padanya.”
Biarlah
ku pendam saja perasaan ini, Biarlah hanya Aku dan Allah saja yang tahu aku
masih menyimpan rasa itu atau tidak.Yaah sekarang hatiku tenang, semua
harapanku hanya ku tujukan pada Allah. Masih ku ingat nasihat dari Imam syafi’I
yang berbunyi :
“
Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan ke atas kamu
pedihnya sebuah pengharapan, supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat
mencemburui hati yang berharap selain Dia. Maka Allah menghalangimu dari
perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepada-Nya.” ( Imam Syafi’i)
Teguran
lagi dari Allah, Terimakasih yaa Allah untuk segala nikmat yang telah Engkau
beri.Terimakasih karena masih memberikanku kesempatan untuk berubah yang lebih
baik lagi.Untuk saat ini, ku sibukkan diriku untuk memikirkan umat, sangat
egois rasanya jika hanya memikirkan tentangku dan tentangnya.Aku masih perlu
banyak belajar, tentang Islam dan berdakwah Islam.
Perkara
mencari pendamping hidup pun ingin ku lakukan dengan hal yang sesuai aturan
Islam.Bukan dengan pacaran yang jelas-jelas bukan berasal dari Islam.Kini aku
menikmati hidupku menjadi Jomblo Mulia, takkan galau lagi ketika sendiri.Karena
sesungguhnya aku memang tak sendiri ada Malaikat Rakib dan Atid yang mencatat
segala amal perbuatanku.Dan yang lebih pasti ada Allah yang selalu mengawasiku.
#IndahnyaMenikahTanpaPacaran
By
: Ana Dia Friska